Ketika merasa sedang tidak enak badan bunda mungkin langsung terlintas untuk mengatasinya dengan mengonsumsi paracetamol. Sebab, paracetamol cukup umum digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan, seperti demam, flu, nyeri atau sakit kepala. Namun, apakah paracetamol ini aman dikonsumsi saat hamil? Yuk cari tahu jawabannya pada informasi berikut ini.
Pada dasarnya, mengonsumsi paracetamol saat hamil relatif aman. Karena, hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa paracetamol dapat membahayakan janin. Meski demikian, alangkah baiknya bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum mengonsumsinya.
Dokter akan memeriksa terlebih dahulu kondisi kesehatan bunda untuk menentukan apakan boleh mengonsumsi obat ini atau tidak. Selain itu, bunda disarankan untuk mengikuti aturan penggunaan yang tertera pada kemasan paracetamol.
Pasalnya, jika paracetamol dikonsumsi secara sembarangan atau melebihi dosis bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi setelah dilahirkan, seperti berikut ini:
• Mengalami ADHD, yaitu gangguan prilaku berupa ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian, impulsif dan hiperaktif
• Memiliki risiko tinggi mengalami autisme, yaitu gangguan pada perkembangan otak
• Berisiko menderita penyakit jantung
• Berisiko menderita penyakit asma
Fakta mengenai paracetamol yang dikonsumsi ibu hamil
paracetamol selalu menjadi pilihan utama untuk mengatasi berbagai keluhan, tak terkecuali ibu hamil. Lantas, apakah risiko paracetamol yang dikonsumsi ibu hamil benar adanya? berikut faktanya.1. Risiko terhadap janin masih belum terbukti
Meskipun ada risiko gangguan terhadap janin jika ibu hamil mengonsumsi paracetamol, tetapi belum ada bukti kuat mengenai hal tersebut. Selain itu, risikonya terhadap bayi dan kehamilan terbilang sangat kecil atau bahkan tidak berisiko sama sekali.2. Paracetamol lebih aman dikonsumsi ibu hamil daripada obat anti nyeri lainnya
Hingga saat ini paracetamol merupakan obat pereda nyeri paling aman dikonsumsi ibu hamil. Terutama jika dibandingkan dengan obat pereda nyeri yang tergolong dalam NSAID (nonstredoidal anti-inflamantory drugs), seperti ibu profen atau aspirin.3. Lebih baik mengonsumsi paracetamol jika ibu hamil sakit
Ketika sakit, sebaiknya bunda mengonsumsi paracetamol agar keluhan yang bunda alami segera sembuh. Sebab, jika dibiarkan akan mengganggu stamina hingga kondisi mental yang dapat berdampak buruk pada bunda dan bayi.Hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi paracetamol saat hamil Selain melakukan konsultasi dengan dokter, bunda juga harus memperhatikan beberapa hal berikut ini sebelum mengonsumsi paracetamol:
1. Membaca kandungan di dalam paracetamol
Beberapa jenis paracetamol yang dijual bebas sering diberikan campuran kafein. Hal ini tentunya perlu dihindari oleh ibu hamil. Pasalnya, terlalu banyak mengonsumsi kafein selama hamil sering dikaitkan dengan masalah pada kehamilan, seperti keguguran, bayi yang lahir dengan dengan berat badan rendah, penyakit jantung dan obesitas.Dosis maksimal kafein untuk ibu hamil adalah sekitar 200 mg per hari. Takaran ini sudah termasuk pada beberapa jenis makanan, minuman atau obat. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi paracetamol, sebaiknya bunda membaca terlebih dahulu kandungan di dalamnya dengan teliti.
2. Mengonsumsi paracetamol sesuai dengan dosis yang dianjurkan
Selain membaca kandungan pada kemasan, pastikan bunda mengonsumsi paracetamol sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan. Biasanya, dosis paracetamol yang dianjurkan untuk mengatasi demam atau nyeri pada ibu hamil adalah sekitar 500 mg setiap 4 sampai 6 jam sekali.3. Menjaga kebersihan tangan sebelum mengonsumsi paracetamol
Selama hamil, tubuh bunda akan lebih mudah terkena infeksi dan rentan sakit. Oleh karena itu, pastikan bunda mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan air mengalir dan sabun sebelum memegang obat. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui tangan tersebut.Seperti yang telah dijelaskan di atas, paracetamol aman untuk ibu hamil selama dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Meski begitu, tetap konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya. selain lebih aman, keluhan yang bunda rasakan jadi bisa diketahui penyebabnya dan ditangani dengan cepat.